RSS

Rabu, 01 Desember 2010

FiLm Syahadat Cinta “Angkat Masalah Khalwat”


Jakarta (ANTARA News) – Khalwat yang artinya berduaan pria dan wanita yang bukan muhrim, sampai saat ini masih menjadi perbincangan para ulama, dan isu inilah yang diangkat Taufiqurrahman al-Azizy dalam trilogi novelnya yang berjudul Makrifat Cinta, dan film “Syahadat Cinta”.
“Ide penulisan trilogi novel ini didasari pada adanya perbedaan pandangan di kalangan umat dan ulama tentang khalwat,” kata Taufiqurrahman kepada wartawan, usai menghadiri preview film “Syahadat Cinta”, di Jakarta, Rabu.
Syahadat Cinta merupakan judul novel pertama dari trilogi Makrifat Cinta, yang diterbitkan pada 23 Desember 2006. Novel kedua berjudul Musafir Cinta diterbitkan bulan Pebruari 2006 disusul yang ketiga, Makrifat Cinta pada Mei 2007.
Menurut Taufiqurrahman, khalwat sampai saat ini masih menjadi kontroversi karena ada yang menganggapnya sebagai perbuatan dosa, tetapi ada pula yang menyatakannya sebagai hal biasa sepanjang tidak disertai hawa nafsu.
Dalam film “Syahadat Cinta” produksi PT Piramid Citra Perkasa, masalah khalwat coba digambarkan melalui kehidupan seorang pemuda bernama Iqbal, diperankan oleh Arif Rahman.
Iqbal yang semula bergaya hidup kaum metropolis, malas sembahyang dan “buta mengaji” berubah menjadi seorang yang meniti jalan kebenaran, lantaran merasa bersalah telah mencelakai ibunya sendiri.
Keputusan untuk tinggal di pesantren mempertemukan Iqbal dengan dua gadis cantik yang berbeda agama. Konflik demi konflik yang mewarnai pertemanan ketiga anak muda itu menjadi cerita utama Syahadat Cinta.
Selain Arif Rahman, film tersebut menghadirkan Cantika Atmanegara sebagai Pricilia, Aditya Putri (Zaenab), Imel Putri Cahyati (Aisyah), Ricky Harun (Irsyad), dan bintang senior Minati Atmanegara (Ibu Dewi), Donna Harun (Bu Jamilah), dan Muchtar Sum (Kyai Siddiq).
Film yang digarap sutradara Gunawan Panggaru itu dijadwalkan beredar di seluruh bioskop nasional mulai 14 Agustus 2008. (*)

0 komentar:

Posting Komentar